Minggu kemarin benar-benar minggu yang melelahkan. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan secara simultan. Satu diantaranya adalah presentasi di dua tempat berbeda di Jakarta pada hari yang berbeda untuk pekerjaan yang berbeda pula.
Ada beberapa hal menarik yang saya lihat saat melaksanakan presentasi ini.
Pertama adalah kepedulian pihak manajemen pemberi kerja akan substansi materi presentasi. Mereka sekarang benar-benar concern dengan apa yang dipresentasikan, apakah sudah sesuai dengan apa yang mereka tetapkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Kedua adalah teknis pelaksanaan presentasi. Kalau biasanya tanya jawab dilakukan setelah presentasi selesai, sekarang tidak lagi. Pertanyaan bisa langsung disampaikan saat presentasi, sehingga kadang membuat skenario presentasi yang sudah disusun menjadi buyar.
Ketiga adalah audience yang menghadiri presentasi. Selain penanggung jawab kegiatan dan tim teknis yang menjadi counter part kita, pihak manajemen dan Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) pun ikut hadir pula. Akibatnya ruang rapat jadi full house.
Dengan melihat fenomena seperti itu, presentasi harus benar-benar disiapkan dengan baik. Tim yang akan melaksanakan presentasi pun harus mempunyai bekal pemahaman yang cukup, juga mind set yang sama. Dan yang lebih penting bisa saling mengisi satu sama lain layaknya aktor-aktor yang sedang berpentas secara live.
Mudah-mudahan semua itu merupakan tanda-tanda tumbuhnya kesadaran pemberi kerja akan kualitas hasil pekerjaan. Semoga.
Have a good work! 🙂
Wah, saya jadi terdorong meng-upgrade blog dan situs saya. http://witart.wordpress.com, http://bhnkuliah.wordpress.com, http://rploot.blogspot.com, serta situs http://sintesis.net70.com ….. Punya blog banyak dan ditambah satu situs, tapi ‘kualitas’-nya masih amburadul….. he.. he..
Pak Toto, agaknya sekarang di Indonesia sudah memasuki era kualitas. Tidak sekedar availabilitas… Siapa yang kualitasnya ndhangduuttt, ya akan memperoleh response ndhangduutt… Siapa yang kualitas bagus, seperti terbangnya Li Ning menyulut api Beijing 2008, tentu akan menarik minat/pilihan banyak orang….
Di sisi lain, demam produksi dalam negeri dan penghematan energi mulai tumbuh dan bergaung… Salah satunya adalah Distro (sablon kaos) yang sekarang marak, yang embrionya dirintis oleh anak-anak muda bandung…
Apakah kita cukup senang menjadi penonton ? Atau ingin terjun melebur ikut berperan serta ? Atau cukup terbuai dengan pola lama, jalan-jalan keluar, lalu import lagi… untuk jadi jualan di sini… sambil dikasih label produksi dalam negeri…
Bagaimana dengan produk dalam negeri di bidang ICT ? Seperti apakah mereka yang mengaku pakar komputer di Indonesia ? Pakar menggunakan komputer ? Atau kompeten merakit komputer ? Atau mampu membuat software, bahkan kalau perlu sistem operasi ?
Selanjutnya, terserah pilihan Anda……